JENIS DAN KEKUATAN DIVERGENSI REGULAR

JENIS DAN KEKUATAN DIVERGENSI REGULAR - Selamat datang di blog Yulia Indo, Info kali ini adalah tentang JENIS DAN KEKUATAN DIVERGENSI REGULAR !! Semoga tulisan singkat dengan kategori Trading Forex !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema JENIS DAN KEKUATAN DIVERGENSI REGULAR ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->




Memanfaatkan keadaan divergensi antara pergerakan harga dan pergerakan indikator oscillator adalah salah satu metode trading yang mempunyai probabilitas tinggi. Pada dasarnya keadaan divergensi terjadi karena perbedaan kekuatan momentum antara pergerakan harga dengan pergerakan indikator. Salah satu tujuan identifikasi keadaan divergensi adalah untuk mengetahui saat retracement atau reversal, namun demikian tidak semua keadaan divergensi mempunyai probabilitas atau akurasi yang tinggi.

Ada 2 type divergensi yaitu divergensi regular dan divergensi hidden (tersembunyi). Divergensi regular mengisyaratkan pembalikan arah trend (trend reversal) sedang divergensi hidden mengisyaratkan penerusan trend (trend continuation). Yang dibahas disini adalah divergensi regular, dan indikator oscillator yang dimaksud bisa RSI, stochastic, MACD, CCI, atau William%R.

Jenis-jenis divergensi regular
Divergensi regular bullish terjadi bila pergerakan harga membentuk lower low atau level-level low yang lebih rendah dari sebelumnya sementara pergerakan indikator oscillator membentuk higher low atau level-level low yang lebih tinggi dari sebelumnya. Divergensi regular bearish terjadi bila pergerakan harga membentuk higher high atau level-level high yang lebih tinggi dari sebelumnya sementara indikator oscillator membentuk lower high atau level-level high yang lebih rendah dari sebelumnya.

     
Dalam prakteknya divergensi regular baik bullish maupun bearish tidak harus terjadi persis sama dengan keadaan diatas, melainkan bisa dalam bentuk variasi dari keadaan tersebut. Ada 3 jenis divergensi regular yang mungkin terjadi yaitu divergensi regular class A, class B dan class C yang ketiganya mengisyaratkan pembalikan arah gerakan harga (reversal) tetapi dengan kekuatan (probabilitas dan akurasi) yang berbeda.

1. Divergensi regular class A
Divergensi ini biasanya terjadi sebelum retracement atau reversal, dan adalah yang paling kuat atau paling tinggi probabilitas-nya. Perbedaan kekuatan momentum antara pergerakan harga dan pergerakan indikator tampak dengan jelas. Dengan timing entry yang tepat hasilnya akan akurat.


 
Divergensi bullish class A terjadi bila pergerakan harga membentuk lower low sementara indikator oscillator membentuk higher low. Hal ini menunjukkan momentum harga untuk terus bergerak turun semakin berkurang dan akan segera berbalik mengikuti arah pergerakan indikator. Sebaliknya untuk divergensi bearish class A harga terus bergerak naik tetapi momentum yang ditunjukkan oleh indikator tidak sesuai. Momentum harga untuk terus bergerak naik semakin lemah dan akan segera berbalik turun mengikuti arah indikator.

Probabilitas divergensi class A akan semakin tinggi jika pada waktu yang bersamaan terdapat faktor pendukung, seperti indikator oscillator yang menunjukkan keadaan oversold (untuk divergensi bullish) atau overbought (untuk divergensi bearish), atau terjadi perpotongan antara kurva %K dan %D dari indikator stochastics yang mengisyaratkan pembalikan arah pergerakan harga.

2. Divergensi regular class B
Divergensi jenis ini probabilitas-nya sedang atau kurang akurat dibandingkan class A, namun demikian akan valid jika terkonfirmasi oleh faktor pendukung terutama level support atau resistance, karena pola harga pada divergensi class B ini adalah double bottom atau double top.



Pada divergensi bullish, pergerakan uptrend indikator oscillator mengkonfirmasi pola double bottom dan pada divergensi bearish mengkonfirmasi pola double top, tetapi kadang-kadang gagal terutama pada time frame rendah (dibawah 4-hour). Seperti halnya pola double bottom atau double top yang tidak selalu mulus, divergensi jenis ini memerlukan faktor pendukung yang telah teruji yaitu level support yang kuat (untuk double bottom) atau level resistance yang kuat (untuk double top). Alasan lain adalah double bottom atau double top biasanya mengisyaratkan keadaan range bound (sideways), sedang pada divergensi class A pergerakan harga adalah trending.

3. Divergensi regular class C

Meski menunjukkan keadaan divergensi, namun jenis ini probabilitas-nya sangat rendah dibandingkan class A dan class B. Divergensi class C biasanya terjadi pada time frame rendah dengan keadaan pasar yang choppy. Jika terjadi retracement maka waktunya akan sangat singkat sebelum kembali bergerak tanpa arah (choppy).



Trader biasanya mengabaikan divergensi class C ini kecuali jika indikator oscillator berada pada area oversold (untuk divergensi bullish) atau overbought (untuk divergensi bearish).

Langkah-langkah trading dengan divergensi regular
:
  1. Identifikasi trend yang sedang terjadi, pada time frame berapapun. Keadaan divergensi indikator oscillator hanya akan berjalan dengan baik pada kondisi pergerakan harga yang trending, bukan pada keadaan sideways.
  2. Divergensi regular mengisyaratkan reversal atau pembalikan arah pergerakan harga, jadi ketika uptrend trader mengindentifikasi untuk divergensi bearish, dan ketika harga sedang downtrend amati indikator untuk divergensi bullish.
  3. Keadaan divergensi hanyalah sinyal atau petunjuk, bukan konfirmator untuk entry.
  4. Divergensi regular akan berjalan dengan baik jika terkonfirmasi oleh faktor pendukung yang kuat seperti formasi candlestick atau price action, support atau resistance yang kuat, keadaan overbought atau oversold, perpotongan antara 2 garis pada indikator seperti %K dan %D pada stochastics atau MACD dan garis sinyal.