TRADING DENGAN 200 DAY MOVING AVERAGE - Selamat datang di blog Yulia Indo, Info kali ini adalah tentang TRADING DENGAN 200 DAY MOVING AVERAGE !! Semoga tulisan singkat dengan kategori
Trading Forex !! ini bermanfaat bagi anda yang membutuhkan. Dan untuk anda yang baru berkunjung kenal dengan blog sederhana ini, Jangan lupa ikut menyebarluaskan postingan bertema TRADING DENGAN 200 DAY MOVING AVERAGE ini ke social media anda, Semoga rezeki berlimpah ikut di permudahkan sang khalik yang maha kuasa, Selengkapnya lansung lihat infonya dibawah -->
Salah satu indikator yang paling populer adalah simple moving average (sma) 200-day. Indikator ini bisa ditemukan pada berbagai trading chart di institusi keuangan, bank-bank besar, perusahaan hedge fund dan juga trader retail. Dengan berbagai alasan, mereka menggunakan indikator ini sebagai acuan utama.
Indikator ini juga sering digunakan sebagai acuan pada analisa fundamental dengan dasar pemikiran banyak pelaku yang melihat indikator ini sehingga pasar akan bereaksi bila pergerakan harga menyentuh garis sma 200-day tersebut. Sebagai contoh pada saat krisis finansial tahun 2008 lalu, EUR/USD sempat merosot hingga 3500 pip atau 21.58% dalam kurun waktu hanya 3.5 bulan.
Setelah diluncurkan Troubled Asset Relieve Program (TARP) pada 14 Oktober 2008 yang disusul dengan pembelian bond, maka sentimen pasar terhadap mata uang Euro menjadi positif hingga EUR/USD rebound. Pasangan mata uang tersebut rally hingga 2400 pip atau 19.35% dari harga terendahnya, hingga menyentuh garis sma-200 day, seperti tampak pada gambar berikut:
Indikator ini juga sering digunakan sebagai acuan pada analisa fundamental dengan dasar pemikiran banyak pelaku yang melihat indikator ini sehingga pasar akan bereaksi bila pergerakan harga menyentuh garis sma 200-day tersebut. Sebagai contoh pada saat krisis finansial tahun 2008 lalu, EUR/USD sempat merosot hingga 3500 pip atau 21.58% dalam kurun waktu hanya 3.5 bulan.
Setelah diluncurkan Troubled Asset Relieve Program (TARP) pada 14 Oktober 2008 yang disusul dengan pembelian bond, maka sentimen pasar terhadap mata uang Euro menjadi positif hingga EUR/USD rebound. Pasangan mata uang tersebut rally hingga 2400 pip atau 19.35% dari harga terendahnya, hingga menyentuh garis sma-200 day, seperti tampak pada gambar berikut:
Contoh diatas sekaligus menunjukkan penggunaan sma-200 day sebagai level support (sebelum ditembus) dan juga sebagai resistance (setelah ditembus).
sma-200 day sebagai level support dan resistance
Barangkali indikator yang paling sering dilihat para trader adalah garis-garis level support dan resistance, baik yang statis berupa garis lurus atau yang dinamis berupa garis indikator moving average. Trader sering melihat pada indikator sma-200 day dengan asumsi banyak trader besar dan analis yang menggunakan indikator ini sebagai salah satu acuan sebelum mereka bereaksi. Sebagai contoh bisa dilihat pada chart EUR/USD daily berikut ini:
Dalam contoh diatas trader akan bereaksi dengan membuka posisi buy ketika pergerakan harga telah menembus level support garis sma-200 day. Demikian pula pada contoh sebelumnya, trader entry sell ketika harga menyentuh garis sma-200 day sebagai level resistance. Untuk konfirmasi bisa dilihat formasi bar candlestick atau setup price action yang terbentuk. Level stop loss ditentukan dibawah garis sma-200 day atau level terendah bar candlestick yang memotong garis moving average tersebut.
Strategi diatas biasanya digunakan untuk trading pada jangka menengah atau panjang, karena acuan indikator sma-200 day tersebut selalu digunakan dalam basis time frame daily.
Sma-200 day sebagai indikator trend
Sma-200 day ini juga populer digunakan sebagai indikator arah trend jangka panjang. Jika harga bergerak diatas garis moving average tersebut maka diasumsikan pasar sedang uptrend, dan jika bergerak dibawah sma-200 day diasumsikan pasar sedang downtrend.
Masih pada contoh EUR/USD Daily, dalam tahun 2011 pergerakan harga memotong (crossing) garis sma-200 daily sebanyak 3 kali dengan keadaan yang berbeda, sedang dalam tahun 2012 hanya sekali.
Dalam hal ini tampak bahwa pada setiap crossing sma-200 daily selalu diikuti oleh trend pergerakan harga yang stabil dan bertahan cukup lama. Pergerakan pip-nya juga cukup memadai.
Strategi trading dengan sma-200 day ini relatif mudah untuk dilakukan. Seperti tampak pada gambar diatas, harga bergerak trending ketika memotong garis sma-200 daily, sehingga trader bisa masuk posisi buy ketika harga bergerak diatas sma-200 daily dengan stop loss pada garis moving averagestersebut. Demikian juga trader bisa open sell ketika harga bergerak dibawah garis sma-200 day, juga dengan stop loss pada garis sma.
Trader yang biasa menggunakan indikator teknikal, sma-200 day bisa berfungsi sebagai trend filter. Misal Anda trading dengan indikator RSI dan harga sedang bergerak diatas garis sma-200 day, maka Anda hanya akan entry buy setelah RSI memotong level 30 kearah atas. Demikian pula jika harga sedang bergerak dibawah garis sma-200 day. Anda hanya akan open sell ketika RSI telah memotong level 70 kearah bawah. Dengan cara ini indikator sma-200 day sebagai penentu arah trend, sedang RSI sebagai penentu momentum untuk entry.
Strategi trading Moving Average Crossover: sma-200 day dan sma 100 day
Strategi ini menggunakan sma-200 day dan sma-100 day. Moving Average Crossover adalah titik ketika garis moving average periode yang lebih pendek (dalam hal ini sma-100 day) memotong garis ma periode yang panjang (sma-200 day) ke arah atas atau bawah. Titik perpotongan (crossing point)tersebut mengisyaratkan sinyal trading.
Seperti tampak pada chart EUR/USD Daily diatas, sinyal sell terjadi ketika garis sma-100 day memotong sma-200 day dari atas ke bawah, dan sinyal buy terjadi ketika garis sma-100 day memotong sma-200 day dari bawah ke atas. Karena indikator moving average cenderung lagging, maka momen untuk entry bisa dilakukan beberapa bar setelah crossing, sebagai konfirmasi. Indikator sma pasangan sma-200 day tidak harus sma-100 day, tetapi bisa juga sma-50 day. Strategi ini sering digunakan untuk trading jangka menengah dan jangka pendek.






